Penikmat Senja

Pindang Patin Khas Palembang Palembang merupakan kota di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki banyak sekali kuliner nikmat dan wajib dicoba, selain pempek yang sudah terkenal kepenjuru negeri, ada satu hidangan bercita rasa pedas asam segar yaitu Pindang Ikan Patin. Hidangan berkuah ini sangat cocok disandingkan dengan kelembutan ikan patin yang diramu menjadi hidangan yang cocok dinikmati orang dewasa maupun anak-anak. Pada mulanya, masakan ini muncul akibat kesibukan masyarakat di Palembang yang mengharuskan untuk membuat makanan secara cepat, di sisi lain banyaknya aliran sungai maupun rawa membuat hasil ikan melimpah termasuk ikan patin, baung dan yang lainya. Menggunakan bumbu yang sederhana, serta cepatnya waktu memasak membuat masyarakat memasak hidangan berkuah yang saat ini disebut sebagai pindang. Pindang sendiri selain Patin sebenarnya ada banyak jenisnya, seperti pindang tulang, pindang daging, pindang ayam, bahkan pindang teri.

  Tak Ada Keindahan Seindah Dirimu  Ketika angin berhembus, Dan sungai mengalir dari kaki bukit, Aku melihat keindahan tiada terkira, Bagai dibelai-belai kebahagiaan.  Namun... Semua keindahan ini Tak ada apa-apanya Jika dibandingkan kasihmu, Ibu.  Karena setiap belaianmu, Setiap pengorbanan dan ketulusan, Lebih indah dari gemericik air, Lebih halus dari hembusan angin.  Maka di sini, Aku mulai mengerti Bahwa keindahan itu bukan di luar, Namun ada di dalam hati, seperti dirimu.  Berjiwa Bagaikan Alam   Aku ingin setenang gunung, Selapang langit, Setekun sungai, Seteduh pepohanan.  Karena jiwaku menyukai mereka, Begitu pula jiwa-jiwa lainnya.  Karena mereka Memberikan ketenangan, Menghadirkan kelapangan, Keteduhan dan pengajaran.  Biarlah kunikmati hari ini Berada di tengah-tengah Bentangan alam. Jembatan Masa Depan  Sekolahku kau laksana jembatan, Yang menghatarkan kami ke masa depan. Kami titi dengan tekun belajar, Setiap hari tak ...

  Indahnya Berbagi dengan Sahabat Bunga mawar tamanku indah mempesona bak panorama pelangi semesta dunia. Pagi itu hujan turun dengan deras. Kiara merasa bingung bagaimana untuk berangkat ke sekolah. Ketika sedang melihat hujan yang begitu deras, terdengar suara HP berdering dari kamar kiara, lantas saja kiara langsung masuk ke kamar dan menjawab telepon. Ternyata yang menghubungi kiara adalah fina sahabatnya. Dalam teleponnya fina mengatakan bahwa ia akan menjemput kiara, sebab fina tahu jika kiara sedang kebingungan bagaimana untuk pergi ke sekolah. Tak selang berapa lama, fina sudah sampai di depan rumah kiara bersama ayahnya menggunakan mobil. Kiara pun bergegas berpamitan pada orang tuannya dan keluar untuk menemui fina. Setelah sampai di sekolah, yang merupakan teman sebangku tersebut pun masuk menuju kelasnya. Istirahat pun tiba, keduanya pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar. Ketika hendak membayar ternyata fina lupa membawa dompet. Sehingga kiara sang sahabat ...